Astra Agro Lestari (AALI) dan PT London Sumatra Plantation merupakan
emiten yang memproduksi kelapa sawit (CPO). Produksi CPO AALI berkembang
hingga ~ 20% hingga akhir bulan Mei 2014 ini. Namun harga komoditas CPO
di dunia mengalami penurunan harga. Penurunan tersebut dinilai tidak
berpengaruh terhadap nilai harga saham emiten disektor CPO.
NS Aji Martono, Direktur PT Capital Bridge Indonesia
menilai penurunan harga Crude Palm Oil (CPO) dari kisaran RM2.910 ke
RM2.411 per ton, tidak terlalu berpengaruh pada laju saham-saham di
sektor CPO.
“Jika melihat beberapa saham CPO
sebenarnya masih relatif bertahan seperti PT Astra Agro Lestari (AALI)
dan PT London Sumatera Plantation (LSIP),” katanya kepada INILAHCOM.
Bertahannya harga saham tersebut mengindikasi bahwa hanya harga
komoditas CPO yang turun. Banyak yang memprediksi harga komoditas CPO
akan segera menguat di 2014. Dari faktor tersebut, harga komoditas CPO
tidak berpengaruh signifikan terhadap harga sahamnya dan diproyeksikan harga saham emiten CPO akan naik.
Dilihat dari sisi technikalnya emiten disektor CPO, juga mengindikasikan
sinyal naik. Berikut ini ditampilkan chart AALI dan LSIP (sumber Yahoo Finance)
Chart dari kedua emiten tersebut cenderung mirip. Indikator Bollinger
Bands dari keduanya menunjukkan posisi yang bagus untuk entry. Harga
saham keduanya berada pada batas Bollinger Bands bawah. Hal ini
mengindikasikan harga saham akan terpantul berbalik arah. Selain itu
jarak garis Bollinger Bands atas dengan garis bawah juga lebar. Hal
tersebut menunjukkan volatilitas yang cukup besar. Indikator pendukung
lainnya, Stochastic Slow, kedua grafik menunjukkan garis stochastic
berada disekitar 20. Hal ini mengindikasikan bahwa pergerakan harga yang
terjadi telah mengalami oversold. Sehingga secara psikologi trading,
para investor akan mulai berbalik melakukan entry.
Indikator yang paling bawah adalah MFI (Money Flow Index). MFI ini
mengukur arus uang yang masuk dan keluar dengan volumenya. MFI kedua
emiten berada disekitar dibawah 40. Hal ini menunjukkan harga sudah
mulai oversold. Indikator Parabollic SAR akan berubah warna hijau ketika
harga sudah mengalami pembalikan. Dari analisa technikal tesebut, kedua
emiten tersebut memiliki sinyal beli yang cukup kuat.
happy trading